KOTA BEKASI - Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Bekasi kembali menggelar podcast yang mengangkat tema “Penanganan Penyakit TBC di Kota Bekasi”. Kamis, (26 Juni 2025).
Podcast ini dipandu oleh N. Aini Naim dari Pranata Humas Diskominfostandi Kota Bekasi, dan dihadiri oleh KOPI TB Bekasi, dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi, yakni dr. Adria Rusli dan dr. Vevie Herawati.
TBC merupakan salah satu penyakit yang termasuk ke dalam program prioritas pemerintah, yakni program PHTC (Program Hasil Terbaik Cepat), 1 dari 3 program kesehatan. Indonesia berada di peringkat kedua di dunia dengan kasus TBC terbanyak, dan Jawa Barat menjadi salah satu provinsi penyumbang tertinggi. Di Kota Bekasi sendiri tercatat 13.000 kasus pada tahun 2024.
Melalui program "Kecamatan Bebas TBC (Kebas TBC)", sebanyak 49 Rumah Sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya yang ada di Kota Bekasi telah memiliki kerja sama penanganan TBC.
dr. Adria Rusli mengatakan, penyakit TBC dapat dikenali melalui gelaja batuk, demam, nafsu makan menurun, keringat berlebihan tanpa adanya aktivitas tertentu, batuk darah, kejang-kejang, serta kesadaran menurun.
Pengobatan TBC tersedia secara gratis di seluruh layanan kesehatan. Pemerintah telah melakukan upaya skrining kesehatan di seluruh kalangan, baik yang memiliki gejala maupun tidak. Kegiatan monitoring terkait penyakit TBC di seluruh layanan kesehatan juga dilakukan secara rutin.
"TBC dapat disembuhkan, jika memang ada gejala terkait TBC, datanglah ke fasilitas kesehatan yang tersedia di Kota Bekasi. Semua fasilitas kesehatan di Kota Bekasi, bisa melayani TBC," ujar dr. Vevie Herawati.
Informasi lebih lanjut terkait penyakit TBC dapat diakses melalui platform media sosial Dinas Kesehatan, maupun Kemenkes, untuk meminimalisir adanya penyebaran TBC.
(AW & RA)
Podcast ini dipandu oleh N. Aini Naim dari Pranata Humas Diskominfostandi Kota Bekasi, dan dihadiri oleh KOPI TB Bekasi, dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi, yakni dr. Adria Rusli dan dr. Vevie Herawati.
TBC merupakan salah satu penyakit yang termasuk ke dalam program prioritas pemerintah, yakni program PHTC (Program Hasil Terbaik Cepat), 1 dari 3 program kesehatan. Indonesia berada di peringkat kedua di dunia dengan kasus TBC terbanyak, dan Jawa Barat menjadi salah satu provinsi penyumbang tertinggi. Di Kota Bekasi sendiri tercatat 13.000 kasus pada tahun 2024.
Melalui program "Kecamatan Bebas TBC (Kebas TBC)", sebanyak 49 Rumah Sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya yang ada di Kota Bekasi telah memiliki kerja sama penanganan TBC.
dr. Adria Rusli mengatakan, penyakit TBC dapat dikenali melalui gelaja batuk, demam, nafsu makan menurun, keringat berlebihan tanpa adanya aktivitas tertentu, batuk darah, kejang-kejang, serta kesadaran menurun.
Pengobatan TBC tersedia secara gratis di seluruh layanan kesehatan. Pemerintah telah melakukan upaya skrining kesehatan di seluruh kalangan, baik yang memiliki gejala maupun tidak. Kegiatan monitoring terkait penyakit TBC di seluruh layanan kesehatan juga dilakukan secara rutin.
"TBC dapat disembuhkan, jika memang ada gejala terkait TBC, datanglah ke fasilitas kesehatan yang tersedia di Kota Bekasi. Semua fasilitas kesehatan di Kota Bekasi, bisa melayani TBC," ujar dr. Vevie Herawati.
Informasi lebih lanjut terkait penyakit TBC dapat diakses melalui platform media sosial Dinas Kesehatan, maupun Kemenkes, untuk meminimalisir adanya penyebaran TBC.
(AW & RA)