KOTA BEKASI - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) harus diikuti oleh peserta didik di seluruh Indonesia karena pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai. Berbagai kendala dihadapi oleh para peserta didik dan orang tua, mulai dari kesulitan adaptasi dengan proses belajar secara daring serta kendala gawai dan jaringan internet yang sulit didapat.
Kendala itu juga yang banyak dihadapi oleh anak-anak dari komunitas BGBJ, komunitas yang dibentuk untuk membina anak-anak di kawasan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Kota Bekasi. Bagi sebagian orang tua yang memiliki kemampuan ekonomi menengah ke atas, kendala dalam proses PJJ bisa diatasi. Namun sebaliknya, bagi sebagian orang tua yang lain kendala dirasakan cukup berat karena harus menambah pengeluaran untuk membayar internet untuk anak-anak mereka.
Pemerintah Kota Bekasi, melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Bekasi dan berkordinasi dengan aparatur Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang mendukung penuh komunitas BGBJ untuk membina anak-anak pemulung di wilayah TPST Bantar Gebang dengan memfasilitasi jaringan internet gratis agar memudahkan anak-anak di sana dalam proses PJJ di masa pandemi ini.
Kepala Bidang Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) Erwin, ATD., M.T., menyiapkan segala hal teknis dan membentuk tim yang dipimpin oleh Kepala Seksi Infrastruktur Jaringan, Reza Nowipa Tarigan, SE., M.Si. Tim ini kemudian datang langsung dan menemui pendiri komunitas BGBJ, Resa Boenard.
Dalam pertemuan ini, didampingi pula oleh perangkat Kelurahan setempat membahas terkait dukungan Pemerintah Kota Bekasi untuk pemasangan WiFi publik gratis yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh anak-anak di wilayah tersebut untuk melakukan PJJ. Diharapkan dari dukungan Pemerintah Kota Bekasi ini dapat setidaknya mengurangi kendala anak-anak dan orang tua dalam menjalani PJJ di masa pandemi. (IF-PIP)